can u search ツ ??

11 January 2012

HAK KESULUNGAN

Hak Kesulungan

      Kita pasti sering mendengar mengenai Kesulungan. Kesulunagn bisa dikatakan hak awal yang dimiliki pada anak sulung di dalam suatu keluarga. Dalam bahasa Ibrani, Hak kesulungan disebut BEKHORAH, kata ini diambil dari kata dasar BEKHOR yang berarti "anak sulung".Kita pasti sering mendengar bahwa hak istimewa mengacu kepada anak sulung, begitulah yang terjadi di dunia ini. Hak tersebut mencakup melalui banyak hal, seperti pemimpin ibadah di dalam keluarga bahkan hingga bagian ganda harta warisan dari orang tuanya. 

       Saat ini mari kita mencoba belajar dari Alkitab dan Firman Tuhan. Dalam Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan), menjelaskan bahwa anak sulung orang-orang Ibrani merupakan milik Allah sepenuhnya dan anak sulung tersebut harus dipersembahkan kepada Tuhan. "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka" (Kel 13:2).  Lalu ketika Israel menjadi negara monarki, Hak kesulunan tersebut menjadi pertimbangan lagi, dimana anak sulung tersebut dapat diperhitungkan dan naik Tahta menjadi Raja.
     Begitu istimewanya Hak kesulungan itu bukan, betapa hebatnya anugerah yang diberikan Tuhan. Sayangnya tidak semua orang menyadari dan memahami keistimewaan dan anugerah yang diberikan Tuhan, salah satunya adalah Esau, Putra sulung Ishak Esau mengorbankan Hak kesulungannya dikarenakan untuk kepuasan Esau semata. Ia menukar kesulungannya dikarenakan ia lapar dan akhirnya menukar haknya dengan semangkuk sup kacang merah yang dimasak Yakub, adiknya (Kej 25:34). Dari sikap ini saja sudah menunjukkan bahwa Esau memandang rendah keistimewaan dan anugerah yang Tuhan beri bagiNya.
        Setelah kejadian tersebut, Esau memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menyadari akibat dari kesalahan tindakannya pada hari itu. Dalam kejadian 33 akhirnya dijelaskan pertemuan kembali Esau dan Yakub setelah bertahun-tahun berpisah, dalam pertemuan tersebut Yakub menceritakan betapa Luar biasanya Allah dalam memberkatinya dalam tiap langkah Yakub. "Sebab Allah telah memberi karunia kepadaku dan akupun mempunyai segala-galanya" (Kej 33:11). Ini menunjukkan betapa seharusnya bagi anak sulung bersyukur dengan Hak istimewa yang diberkati Tuhan dalam hidupnya, karena seperti Esau dan Yakub, hal ini bukan sekedar basa-basi semata. 
         Maka dari hal ini kita masing-masing seharusnya mempelajari, apabila yang diberkati untuk memiliki hak kesulungan harus melakukan sikap yang terpuji. Karena jika seorang pemilik kesulungan berlaku tidak terpuji, maka hak tersebut dapat dilimpahkan atau diberikan pada orang lain yang lebih layak dalam sikapnya. contohnya seperti Ruben yang kehilangan hak kesulungannya karena telah meniduri istri Ayahnya (Kej 49:3-4; 1 Taw 5: 1-2), yang akhirnya hak kesulungan yang ia miliki diambil Allah. 

         Yupp.. Hak kesulungan tidak hanya terfokus pada seorang anak pertama dalam suatu keluarga, tetapi lebih dari itu, yaitu Kita. Kita adalah jemaat anak-anak sulung (Ibr 12:23), karena itu kita berhak mendapat hak-hak istimewa yag lebih dari semua orang lain yang tidak memiliki kepercayaan pada Allah. Dengan berkat ini juga kita harus menjaga dengan baik Hak kesulungan kita, tidak memandang rendah dan bersikap terpuji di mata Tuhan. Maka pastikanlah hidup anak-anak sulung Tuhan BAIK, agar hak tersebut tidak diambil kembali oleh Tuhan. 

Selamat Membaca. God Bless ^^ !!


No comments:

Post a Comment