Hak Kesulungan
Kita pasti sering mendengar mengenai Kesulungan.
Kesulunagn bisa dikatakan hak awal yang dimiliki pada anak sulung di
dalam suatu keluarga. Dalam bahasa Ibrani, Hak kesulungan disebut
BEKHORAH, kata ini diambil dari kata dasar BEKHOR yang berarti "anak
sulung".Kita pasti sering mendengar bahwa hak istimewa mengacu kepada
anak sulung, begitulah yang terjadi di dunia ini. Hak tersebut mencakup
melalui banyak hal, seperti pemimpin ibadah di dalam keluarga bahkan
hingga bagian ganda harta warisan dari orang tuanya.
Saat ini mari kita mencoba belajar dari Alkitab dan Firman Tuhan. Dalam
Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan),
menjelaskan bahwa anak sulung orang-orang Ibrani merupakan milik Allah
sepenuhnya dan anak sulung tersebut harus dipersembahkan kepada Tuhan.
"Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari
kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah
yang empunya mereka" (Kel 13:2). Lalu ketika Israel menjadi negara
monarki, Hak kesulunan tersebut menjadi pertimbangan lagi, dimana anak
sulung tersebut dapat diperhitungkan dan naik Tahta menjadi Raja.
Begitu istimewanya Hak kesulungan itu bukan, betapa hebatnya anugerah
yang diberikan Tuhan. Sayangnya tidak semua orang menyadari dan memahami
keistimewaan dan anugerah yang diberikan Tuhan, salah satunya adalah
Esau, Putra sulung Ishak Esau mengorbankan Hak kesulungannya dikarenakan
untuk kepuasan Esau semata. Ia menukar kesulungannya dikarenakan ia
lapar dan akhirnya menukar haknya dengan semangkuk sup kacang merah yang
dimasak Yakub, adiknya (Kej 25:34). Dari sikap ini saja sudah
menunjukkan bahwa Esau memandang rendah keistimewaan dan anugerah yang
Tuhan beri bagiNya.
Setelah kejadian tersebut, Esau memerlukan waktu bertahun-tahun
untuk menyadari akibat dari kesalahan tindakannya pada hari itu. Dalam
kejadian 33 akhirnya dijelaskan pertemuan kembali Esau dan Yakub setelah
bertahun-tahun berpisah, dalam pertemuan tersebut Yakub menceritakan
betapa Luar biasanya Allah dalam memberkatinya dalam tiap langkah Yakub.
"Sebab Allah telah memberi karunia kepadaku dan akupun mempunyai
segala-galanya" (Kej 33:11). Ini menunjukkan betapa seharusnya bagi anak
sulung bersyukur dengan Hak istimewa yang diberkati Tuhan dalam
hidupnya, karena seperti Esau dan Yakub, hal ini bukan sekedar basa-basi
semata.
Maka dari hal ini kita masing-masing seharusnya mempelajari, apabila
yang diberkati untuk memiliki hak kesulungan harus melakukan sikap yang
terpuji. Karena jika seorang pemilik kesulungan berlaku tidak terpuji,
maka hak tersebut dapat dilimpahkan atau diberikan pada orang lain yang
lebih layak dalam sikapnya. contohnya seperti Ruben yang kehilangan hak
kesulungannya karena telah meniduri istri Ayahnya (Kej 49:3-4; 1 Taw 5:
1-2), yang akhirnya hak kesulungan yang ia miliki diambil Allah.
Yupp.. Hak kesulungan tidak hanya terfokus pada seorang anak pertama
dalam suatu keluarga, tetapi lebih dari itu, yaitu Kita. Kita adalah
jemaat anak-anak sulung (Ibr 12:23), karena itu kita berhak mendapat
hak-hak istimewa yag lebih dari semua orang lain yang tidak memiliki
kepercayaan pada Allah. Dengan berkat ini juga kita harus menjaga dengan
baik Hak kesulungan kita, tidak memandang rendah dan bersikap terpuji
di mata Tuhan. Maka pastikanlah hidup anak-anak sulung Tuhan BAIK, agar
hak tersebut tidak diambil kembali oleh Tuhan.
Selamat Membaca. God Bless ^^ !!
No comments:
Post a Comment